India, I am Coming …

Email tertanggal 29 Maret 2013 itu begitu mengejutkan.

Seperti orang hitam yang tiba-tiba muncul dari kegelapan dan menyeringaikan barisan gigi-gigi putihnya tepat di mukaku. Orang hitam itu lalu berteriak, congratulation! Kontan aku pun ikut berteriak. Bahkan Pijer yang waktu itu duduk di sebelahku jadi penasaran dan ikut membaca judul email “orang hitam” itu. Disusul teriakan yeay oleh Zaki, Mahrus, Khanif, Rokhim, Halimah … dan bisa ditebak, selanjutnya mereka menyanyikan koor … syukuraaan!

Summer tahun ini menjadi summer keberuntunganku karena aku masuk seleksi program Summer Schools on Pluralism and Development di Bangalore India. Program yang akan berlangsung selama 15 July – 8 Agustus 2013 ini diorganise oleh The Kosmopolis Institute of the University of Humanistic Studies in the Netherlands, in cooperation with Hivos (Humanist Institute for Cooperation with Developing Countries), the Centre for the Study of Culture and Society (CSCS, India), the International Institute for Studies in Race, Reconciliation and Social Justice at the University of the Free State (UFS, South Africa), the Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS, Indonesia), and the Cross-Cultural Foundation of Uganda (CCFU).

Peserta yang diterima total 16 orang dengan kompisisi 4 orang dari Indonesia, 4 orang dari Belanda, 4 orang dari India, dan 4 orang dari Uganda. Yang dari Indonesia adalah Irsyad dari Paramadina, Thowik dari Jurnalist Sejuk, Sicillia dari PGI dan aku dari Komunitas Matapena. Melihat background teman-teman peserta, aku jadi tambah merasa beruntung karena akan belajar dan berproses bersama dengan para aktivis dan praktisi issue Pluralisme yang pastinya sangat berpengalaman.

Lebih-lebih, aku akan menghabiskan musim panas di Bangalore. Trus ngapa? Ha ha yang jelas akan panas sekali dan berdebu, begitu kata Elly, teman dari Aceh yang sudah pernah berbulan-bulan tinggal di Bangalore. Tapi, temenku yang lain bilang, Bangalore adalah kota paling cantik di India, dan India bagi kebanyakan orang, terutama bule, ibarat Hawaiinya USA. It’s like dream comes true. It’s like climbing Mount Everest! Ha ha lebay!

Ini menantang. Soalnya selama hampir satu bulan di Bangalore, kita Ummat Islam sedang menjalankan ibadah puasa, bahkan akan berlebaran di Bangalore. Wow! Let’s see how it is different from ied in Honolulu … Aku benar-benar excited!