February 24, 2010

bahasa bule

yang nulis isma di 2:53 PM
Otak kiriku lagi nggak jalan nih. Menulis pun yang keluar maunya tentang this graph shows bla bla bla, atau I argue that ... Haha, pantes novel anak tinggal finishing tak juga kunjung selesai. Padahal setiap detik rasanya ngawe-ngawe memanggil ...
Biar begitu, tetep saja menulis dalam bahasa bule itu tak semudah menulis novel.

Pertama, aku tak biasa dengan aturan baku. Menulis novel itu mengalir. Tak harus dipaksakan dengan pola tertentu. Tergantung penulisnya. Modelku belum tentu cocok dan pas untuk penulis yang lain. Lha, kalau academic writing, paragraf pertama adalah introductory, harus memuat topic dan main idea in general. Hihi, memilih bahasanya aja sudah susah belum mematuhi pattern itu. Jadinya tiba-tiba, time is up! Hah!

Kedua, karena bahasa yang berbeda sehingga limited vocabulary. Membuat sistematika tulisan dan mengolah itu saja sudah satu pekerjaan, ditambah ketika proses menulis harus tahu benar cocokkah kata ini untuk ide ini atau tidak. Cocokkah pasangan keterangannya, keseuaian antara subjek dan predikat bla bla bla ...

Tapi, kawan. Dalam belajar bahasa apa pun, kuncinya adalah biasa. Jadi ya, biasakan saja ... I think everything will be all right.

2 komentar:

MiMi Arie said...

yap...mimi setuju bngd, hal2 yg mmg tak biasa kita lakuakn kdg sulit u memulainya, tp tanpa tekad yg kuat rsnya kita sudah kalah sebelum berperang ya mbak......duh kpn diriku bs sptmu, hiks

Desy Noer said...

ya, walopun menulis bukanlah sesuatu yang gampang, tapi dengan biasa, semua terasa jadi mudah

 

Isma Kazee Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea