Lebaran sudah lewat, para pemudik juga sudah kembali ke tempat asal masing-masing. Meninggalkan kampung halaman, membawa cerita usai melepas rindu pada keluarga. Yang tersisa mungkin rasa penat dan capek karena jarak dan langkah perjalanan. Tapi, kepenatan dan kelelahan itu terbayar sudah oleh rasa puas bisa mudik di saat lebaran.
Pada mudikku kali ini, lumayan banyak yang baru. Cat dinding rumah di kampung yang semula merah bata berganti hijau cerah. Pada kusen pintu dan jendela disapu warna kuning yang juga cerah. Tampak ayu dan cantik. Perpaduan warna yang kelihatan lebih menarik dari warna-warna sebelumnya. Selebihnya, adalah cerita-cerita up date yang dikisahkan ibuku, adikku, juga tetanggaku. Tentang bude-pakde, bulek-paklek, si anu dan si itu. Ada yang benar-benar up date, tapi ada juga yang hanya mengulang dan berkutat pada topik dan persoalan yang sama saja.
Tetanggaku yang bersuami, beranak kecil dua, tetap saja harus berlebaran tanpa suaminya yang memilih pulang ke rumah orang tuanya sejak tiga tahun terakhir. Jangankan memberi THR, menanyakan kabar apakah kalian baik-baik saja juga tidak. Dalam balutan tubuhnya yang kurus, ia sudah tak lagi punya harap tentang laki-laki itu. Harapannya ada pada kerja membatik yang ia lakukan untuk kedua anaknya. Aku tidak habis pikir dengan laki-laki semacam suaminya. Egois dan kekanak-kanakan. Dan, aku tak habis percaya, masih ada ketegaran seorang perempuan diperlakukan semena-mena seperti itu.
Saudara sepupu jauhku, suaminya adalah tukang kayu yang sebelumnya aku tahu hidup berkecukupan. Mereka punya motor, dan saudara sepupu jauhku itu juga memakai perhiasan yang gemerlap. Tapi, sejak awal puasa sang istri memilih untuk pergi ke Saudi Arabia menjadi TKW. Demi perbaikan kehidupan ekonomi keluarga yang di ambang bangkrut. Entah siapa yang berinisitif, tapi lagi-lagi makhluk yang bernama perempuan mau berbuat sesuatu.
Bulekku, perempuan beranak dua…
Ah, mudik. Kapan pun aku berkesempatan, cerita-cerita itu selalu berputaran. Kadang membuat aku jengah dan putus asa. Tapi, tak jarang membuat aku bisa lebih arif menikmati dan menjalani kehidupanku. Banyak syukur, menjaga tanam harapan, dan semangat mengejar mimpi.
harus memilih
-
ceritanya aku apply dua peluang setelah wisuda dari leiden. peluang pertama
adalah postdoctoral yang infonya dishare sama bu barbara. yang kedua,
peluang...
1 year ago
0 komentar:
Post a Comment