hai, i am happy ...
presentasi, ceramah, fasilitasi, bukan hal baru sebenarnya. apalagi topiknya seputar novel pop pesantren. cuma yang bikin nervous itu, pakai inggris dan di depan orang-orang yang kalo ngomong inggris kayak sepur ... wussss. power point dan persiapannya juga mefet, hehe dasar the last minute person. dan, justru matengnya di akhir-akhir itu meskipun slide sudah aku siapkan jauh-jauh hari.
malam sebelum pentas latihan bareng dua temenku. satu orang native, jangan tanya bagaimana dia selancar dengan inggrisnya. juga temenku indonesia yang satunya, jago debat jadi ngomongnya juga sudah cas cis cus. aku? haha cuma bisa bilang, "may i postpone my presentation?" atau "ohh plis, i give up." but, mereka memaksaku untuk betanggung jawab dengan latihanku, selesaikan apa pun bisaku.
usai praktik, aku lembur bikin power point, dan how to deliver dari awal hingga akhir. amazing, lancar banget bikinnya. tapi, aku tak menjamin bagaimana kalau aku di depan kelas. lalu, temenku yang lain yang juga mau presentasi mengajakku latihan lagi. dengan senang hati aku pinjam lounge, dan sekali lagi praktik ngomong dengan power point yang lebih bagus dari sebelumnya. tapi, tetep saja aku gelagapan. kadang stag dan gak bisa mengucapkan kalimat dengan baik dan benar. cilakaaaa ...
sampai kamar, tambah gugup. tersisa satu jam sebelum saat teng harus presentasi, what can i do? aku latihan lagi, masih saja belepotan. latihan lagi, mandeg lagi. nah lho! finally, siap nggak siap harus siap. aku lalu shalat zhuhur dan berdoa. ini senjata pamungkas, bener-bener saat tak ada lagi jalan, berdoa menurutku sangat alternatif. aku serahkan semua, toh aku bukan orang amerika yang memang dari dalam perut sudah mendengar obrolan inggris. aku baca ayat-ayat dan terjadilah apa yang harus terjadi.
aku dan temanku setengah berlari menuju kelas. aku mendapat bagian sebagai presenter kedua. gegap gempita di hatiku sudah dimulai, sejak aku kelupaan lembar biodata temenku yang harus aku bacakan. juga ketika menyadari bahwa lembaran presentasiku terlupa di meja tempat presentasi. lengkap deh.
tapi, aku berusaha tenang. kalem. sambil mendengar temenku yang native presentasi. menurutku dia seharusnya bisa lebih bagus, dengan menghindari membaca slide. karena dia native hehe. beda sama aku yang un-native. sambil juga meredakan kegelisahan, kekhawatiran bahwa aku akan diam seribu bahasa. sampai, tibalah waktunya ...
satu hal yang aku lakukan pertama kali ketika temenku membacakan biodata adalah berusaha mengingat kalimat pertama. mampus, aku lupaaaa. tenang, cool, ingat-ingat lagi ... yup, i got it. hal kedua adalah, tersenyum semanis mungkin, tanpa harus menjelaskan bahwa aku nervous. i am okay, just smile, dan mulailah berbicara ...
sayang, aku gak kepikiran merekam omonganku. seharusnya aku lakukan jadi aku bisa mengingat kembali juga mengevaluasi. but, so far, aku merasa tenaaaang banget. kaleeem banget. beberapa kali salah mengucapkan kata, seperti genre, plot ... atau kehilangan vocab dalam inggris, aku tetep bisa tenang. silakan deh anggap aku seperti apa, yang jelas aku damai di sini. tugasku bukan memikirkan apa yang kalian anggapkan, but menyampaikan apa yang ada dalam slide dan pikiranku.
aku senang sekali, karena menurutku aku berhasil untuk tidak membaca whole slide dan fokusku juga tidak ke slide. yipeeee, aku senang sekali. meski, aku masih harus mikir mendengar pertanyaan mereka. meski seorang temen yang duduk di sebelahku tak mencatat apa pun dari ceramahku, sementara untuk tiga presentasi yang lain dia mencatat. bisa jadi, karena dia tak tertarik topikku, atau dia nggak paham sama sekali karena inggrisku. tapi aku nggak peduli. apa yang sudah aku lakukan bener-bener membuat aku terharu pada diriku sendiri.
profesorku juga bilang, ini kejutan. kamu lancar sekali menjelaskan slide demi silde, tak ada stag yang menganggu. untuk seorang isma yang inggrisnya masih TK gitu loh :D jangankan profesorku, aku saja juga heran. temenku yang ikut latihan pada sesi kedua juga herman ... he heran. "bagaimana bisa kamu berubah begitu cepat. padahal waktu latihan kamu tidak selancar ini." aku sekali lagi juga heran, teman.
hmmm, tapi aku yakin pasti Tuhan menjawab doa-doaku ...
harus memilih
-
ceritanya aku apply dua peluang setelah wisuda dari leiden. peluang pertama
adalah postdoctoral yang infonya dishare sama bu barbara. yang kedua,
peluang...
1 year ago
1 komentar:
Post a Comment