seluruh tubuh rasanya ikut bergetar. ada yang menusuk-nusuk linu, tapi tak bisa dipijat-pijat seperti lazimnya kaki yang kecapekan karena berjalan jauh. ingin juga berguling-guling sambil menekan kuat bagian yang sakit, tapi ini juga tak mungkin. bagian yang sakit itu terlalu kecil untuk disentuh. dibuat tidur, denyitnya semakin menjadi. duduk berpikir di depan laptop, seperti ada beban berat menempel di pipiku. serba salah. sakit gigi memang serba salah.
gigi yang saya maksud itu adalah gigi bungsu yang tumbuh sebagai pertanda bahwa kita sudah dewasa, begitu kebanyakan orang bilang. gigi bungsu saya yang sebelah kiri, bisa tumbuh dengan wajar. tapi, yang di sebelah kanan, tampaknya dia kesulitan untuk menjebol dinding gusi, jadilah mendekam, kembat-kembut saja. dan efeknya, kalau pas kumat, nyeri dan linu luar biasa. sekaligus memberiku pengalaman, bagaimana rasanya sakit gigi. membuat aku tidak sepakat dengan meggy z yang lebih memilih sakit gigi daripada sakit hati. bagiku, mending sakit hati daripada sakit gigi.
sedihnya lagi, akses untuk mendapatkan obat-obatan di hawaii, seperti di apotik, terbatas. harus ada resep baru bisa dapat obat, padahal untuk dapat resep, biaya dokternya jauh lebih mahal. lalu, aku coba cari cara alternatif, menuruti saran temen untuk mengulum cengkeh yang rasanya cemlekit pedas. sayang, setelah semalaman mengulum dengan cara meletakkan bubuk cengkeh ke gigi yang sakit tidak membuahkan hasil. saya sudah memikirkan cara untuk mengadu ke public health care, tapi masih enggan. ribet.
bersyukur ada teman yang punya simpanan obat pereda sakit. semoga bisa manjur, dan sepertinya saya harus lebih berani untuk segera operasi kecil sebagaimana disarankan dokter gigi itu sebelum aku cabut ke hawaii. dan semoga berjalan aman, selamat, dan lancar. amiiin.
harus memilih
-
ceritanya aku apply dua peluang setelah wisuda dari leiden. peluang pertama
adalah postdoctoral yang infonya dishare sama bu barbara. yang kedua,
peluang...
1 year ago
0 komentar:
Post a Comment