ibu rumah tangga

sepulang dari india dan nepal, hampir satu bulan nggak nulis blog. ha ha jetlag. padahal banyak yang ingin ditulis. kadung asyik dengan tetek bengek pekerjaan rumah, jadi capek, ngantuk, tidur deh, nggak jadi lembur. ini ceritanya sedang menikmati menjadi ibu rumah tangga tulen. pagi mengantar anak sekolah, sampai rumah membersihkan seisi ruangan, memasak dan lalu menunggu suami dan anak-anak pulang. "ibu kerja enggak?" setiap hari kak abiq selalu tanya, dan kalau aku jawab, "enggak," dia senang bukan kepalang. heran ya, padahal dia seharian juga nggak di rumah, jadi sama saja sebenarnya, aku di rumah atau tidak.

kadang jadi mikir, seandainya aku tidak bekerja untuk menghasilkan uang, tapi menjadi ibu rumah tangga saja, bagaimana ya kira-kira. ha ha pasti ayah akan protes dan kalang kabut, pas aku tagih, "mana nih upeti bulan ini." huehuehue. sebenarnya asyik lho kalau bisa begitu. di rumah, apalagi rumah sendiri, aku akan berkreasi, bisa bikin gorden, menghiasi dinding, bikin kue-kue, berkebun, main laptop, dan bisa tidur siang ha ha. aku nggak perlu mikir tentang module, presentasi, deadline, atau pusing karena gak punya duit. kan semua disuplay dari ayah.

tapi, itu kayaknya cuma mimpi ya. karena mungkin aku diciptakan untuk menjadi perempuan perkasa yang tidak diam di rumah ha ha. tuhan membekaliku semangat untuk selalu mencoba peluang-peluang baru, entah pekerjaan entah sekolah, tahan banting biarpun dihina-hina dan disepelekan orang-orang (hayo yang pernah, ngaku ha ha). meski kadang capek dan mutung, tetap saja berdiri lagi.

saat ini aku punya keinginan dan mimpi untuk bisa PhD atau bekerja di tempat jauh, membawa serta keluargaku, ayah, kak abiq dan dik atha, untuk belajar menjadi perantau sejati, karena sejatinya kita memang perantau di dunia ini. ha ha emang nggak cocok ya menjadi ibu rumah tangga total ...

_______________