Sebuket bunga, pernuh warna-warni, sudah terduduk rapi di atas meja, di depan rumahku. Selembar kertas kartu ucapan, aku raih dan tertulis di atasnya:
"Aku minta maaf sedalam-dalamnya. Atas semua kesalahan baik yg disengaja atau tidak. Kekerasa hati, kekerasan ucap, semata-mata hanya karena cinta. Tak ada sedikitpun kebencian, kejengkelan, dan kemurkaan yang tidak disebabkan karena cinta. Sudilah kiranya maafkan aku. Semoga bisa dimaklumi kekuranganku. Soal menata emosi memang aku paling lemah dan cenderung tidak mampu mengendalikan diri."
Aku terdiam, menikmati semilir angin yang perlahan bergerak membawa panas dan gerah siang ini.
harus memilih
-
ceritanya aku apply dua peluang setelah wisuda dari leiden. peluang pertama
adalah postdoctoral yang infonya dishare sama bu barbara. yang kedua,
peluang...
1 year ago
0 komentar:
Post a Comment