"ajari aku bagaimana melakukannya dengan baik," sky berkata pada bintang. di luar sudah gelap, sudah hampir tengah malam. perahu nelayan sudah tak terlihat lagi berjajar, sudah berlayar di laut lepas. "ajari aku, please ...," seperti anak-anak sky kembali meminta.
bintang bukan tak mau mengajari, ia masih berpikir. karena apa yang ia ajarkan akan membuatnya kecanduan. menikmati coklat, bagaimana merasakan manisnya, menikmati detil aromanya yang khas, lalu gerakan gigi yang mengunyah lengket karena cemlaket coklat. sekali tak cukup, dan pasti akan ingin coklat yang lain. ataupun jika tak ada lagi, memori akan mencatat dengan baik bagaimana rasanya menyentuh jiwa coklat.
"kamu yakin?"
"karena aku belum pernah tahu sebelumnya." sky lalu terdiam, tapi berbicara dengan mata di antara gelap pesisir pantai. angin basah menarikan rambut panjang sky, berkibar membelai pipi bintang yang halus. mata mereka saling menatap.
dan, waktu berjalan begitu cepat. sekarang sudah dua minggu dari pelajaran pertama itu, saat kemudian sky dan bintang tak pernah bertemu lagi. sky berpesan: "aku harus melaut bersama teman-teman, dan akan berlabuh sejenak di pulau tempat aku bisa mendapatkan coklat. lalu, aku akan mendapatkan pelajaran yang kedua dan seterusnya. malam menikmati coklat pertamaku, siang aku seperti tak menapak di bumi. padahal yang kamu ajarkan biasa saja, pejamkan mata dan ikuti perasaan ke mana membawa untuk menggerakkan gigi dan lidah, menikmati detil manis dan legit coklat. gila, seperti tersengat aliran listrik, ia masih tersimpan dalam ingatan perasaanku. aku ingin melakukannya lagi. dan seperti kamu bilang, semakin pekat coklat akan semakin tandas ia menendang."
bintang menatap jauh ke depan, berbisik, "you did."
harus memilih
-
ceritanya aku apply dua peluang setelah wisuda dari leiden. peluang pertama
adalah postdoctoral yang infonya dishare sama bu barbara. yang kedua,
peluang...
1 year ago
0 komentar:
Post a Comment