banyak perubahan terjadi sejak pandemi. hidup rasanya jadi terbatas. nggak bisa pergi ke mana-mana. setiap pagi sudah sibuk menjadi guru, setelah menjadi koki di dapur. rasanya uring-uringan terus dan nggak mood buat ngerjain disertasi. yang awalnya emang sudah malas, jadi dobel malasnya. uh!
parah emang parah!
alhamdulillah mas pembimbing berinisiatif melakukan bimbingan seminggu sekali. setiap jumat sore, tepatnya sejak bulan juni. jadi mau nggak mau aku memaksakan diri untuk menulis satu sub bab setiap minggu. ini bener-bener membantu, sampai aku berhasil menyelesaikan satu chapter. yeaaay!
tapi, liburan summer tiba-tiba datang. mas pembimbing pergi berlibur. bimbingan kami off untuk sementara selama satu bulan. lalu bagaimana denganku? huhuhu meskipun aku sudah berjanji akan tetap bekerja, ternyata tidak terlaksana. nulisku juga ikutan libur. aku nggak ada mood untuk menyentuh chapter terakhirku.
otoke otokeeee ...
sekarang sudah akhir agustus, yang berarti sebentar lagi mas pembimbing bakal nagih janjiku. mungkin aku bisa bilang give me one week more, please ... ini sungguh tidak indah ya. lha trus bagaimana, aku malas sekali. rasanya otak ini sudah penuh dengan banyak urusan dan pekerjaan.
hmmm, seharusnya aku nggak main iya iya aja untuk kegiatan selain menulis disertasi. aku mengelola kursus metodologi feminis yang overload pekerjaannya. lalu ada menulis abstrak yang sampai sekarang belum aku pegang lagi. lalu menulis cerita perjalanan menjadi feminis, tinggal menyelesaikan. dan, ajakan untuk menjadi fasilitator di hero's project.
aku harus meredam keinginan dan rencana yang macam-macam. setelah semua yang di atas itu selesai, aku harus menghentikan kegiatan, kecuali untuk pekerjaan karena aku sudah kehabisan uang hahaha. ini juga bikin stress. meskipun alhamdulillah aku masih bisa makan dan minum dengan baik.
ahh, kalau dipikir berat, akan terasa berat
tapi kalau dipikir ringan sambil dijalani satu per satu, semua akan ringan juga ...
sudah ya buk, semangat!
0 komentar:
Post a Comment