mendekati supervisor itu ngeri-ngeri sedap. pengalamannya
macam-macam. dari yang membuat patah hati sampai berbunga-bunga. lengkap
pokoknya.
pengalaman pertamaku tahun 2012, waktu aku mendekati seorang professor di sydney. senangnya langsung dapat balasan. tapi sepertinya aku belum bertekad bulat untuk sekolah lagi. jadi ya tidak aku follow up-i dengen segera. sampai mood untuk pedekate datang lagi tahun ini. tujuan pertama adalah seorang professor dari
frankfurt atas rekomendasi seorang teman. aku kirim email. tidak ada balasan. teman saya menyarankan untuk kirim lagi, dengan memberiku alternatif email. saya ikuti, tapi hasilnya tetap sama. tidak ada kabar dan balasan. rasanya itu seperti habis kena putus pacar
pertama. padahal aku masih cinta. nyesek.
syukurlah aku bisa melupakannya dan bangkit lagi.
kali kedua, aku pindah haluan ke melbourne. kebetulan ada juga kawan yang sudah ketrima sekolah di kampusnya. aku coba search dan mendapatkan nama seorang professor. aku kirim email dan menunggu beberapa hari. senengnya aku karena mendapatkan sambutan. meskipun tampak tak yakin, karena
sedikit beda field, ia meminta skypean. dan akhirnya ia bersedia bahkan kasih support untuk aplikasi
AAS-ku. tentu saja sambutan ini membuatku berhenti patah hati.
lalu atas saran professor ini, aku menghubungi professor di
monash. sayangnya ia sedang tak akan ambil mhs untuk supervisi. professor monash ini lalu
menyarankan professor di canberra. aku ikuti saja sarannya dengan menghubungi
sang professor. ia menjawab sedang belum ada perpanjang kontrak, jadi belum
bisa memastikan untuk mensupervisi mahasiswa PhD. ia menyarankan nama yang lain
di kampus yang sama. seperti sebelumnya, aku menghubungi nama yang
direkomendasikan itu. professor yang baru aku hubungi ini langsung membalas dan mengatakan kalau topik penelitianku
tidak masuk bidang expertisenya. dan waktu aku tanya, adakah nama yang bisa aku
hubungi, ia tak membalas lagi. ya aku sih baik-baik saja.
sampai di sini, artinya aku baru mendapatkan response
positif dari satu professor saja, professor melbourne. ia lalu menyarankan aku untuk cari main supervisor
sebab aku rencananya tidak masuk lewat departemen dia. ada dua nama yang
disodorkan dan aku menghubungi salah satunya. nasibku naas lagi. sampai
sekarang aku tak juga dapat balasan positif. sementara nama satunya belum aku hubungi. ahh rasanya sudah mau nyerah saja.
well mungkin aku perlu ganti haluan lagi. dan mulailah aku berpetualang di leiden. aku
menghubungi 2 professor. professor pertama tidak memberikan respon. professor
yang kedua, rekomendasi teman, memberikan balasan. ia bilang kalau topikku di
luar riset areanya lalu ia menyarankan agar aku mengontak seorang professor. tentu
aku ikuti sarannya mengontak professor yang ketiga. setelah menunggu beberapa
hari, dan bersiap-siap untuk melupakan, tiba-tiba aku dapat balasan. ia minta aku kirim proposal riset, karena di emailku sebelumnya aku hanya menjelaskan rencana topik dan mengattach contoh paperku dan cv.
professor ini baik sekali, pikirku. tahu kalau aku tidak kirim proposal, ia
bukannya langsung menolak.
aku pun mengirimkannya proposal risetku. aku deg-degan menunggu. setiap hari aku cek email. seminggu terlewat, tapi tak ada balasan. ah, ya sudahlah. barangkali bukan jodohku sama professor
ini. aku sudah belajar melupakan dan ikhlas, dan bersiap pindah haluan. aku juga
sudah tidak lagi membuka email kampus yang aku pakai untuk approach calon
pembimbing. mutung rasanya. dan sudah enggan lagi untuk pdkt.
hingga pada suatu ketika aku iseng-iseng membuka email UH, dan senengnyaaaa melihat dua email dari sang professor dan bagian administrasi. ini memberikan semangat dan harapan baru. aku jadi semangat mempersiapkan dokumen yang disyaratkan. tanggal 3 Juni 2015 dokumen aku kirim dan menurut informasi pos sudah sampai pada tanggal 5 juni 2015. tapi, tidak tahu juga untuk dokumen transkrip dan legalisir ijasah yang dikirim langsung dari hawaii.
sekarang sedang menunggu. dengan ikhlas saja ya. meskipun tidak mudah. siap dengan kemungkinan paling mengecewakan dan harapan itu memang beda tipis ya hehe. yang penting apa pun yang terjadi jangan patah semangat ya. tetaplah berpikiran positif dan berusaha. ini masih belum seberapa dibanding 50 aplikasi yang sudah dikirim oleh salah seorang kawannya kawan dan hanya 4 yang tembus ...
hingga pada suatu ketika aku iseng-iseng membuka email UH, dan senengnyaaaa melihat dua email dari sang professor dan bagian administrasi. ini memberikan semangat dan harapan baru. aku jadi semangat mempersiapkan dokumen yang disyaratkan. tanggal 3 Juni 2015 dokumen aku kirim dan menurut informasi pos sudah sampai pada tanggal 5 juni 2015. tapi, tidak tahu juga untuk dokumen transkrip dan legalisir ijasah yang dikirim langsung dari hawaii.
sekarang sedang menunggu. dengan ikhlas saja ya. meskipun tidak mudah. siap dengan kemungkinan paling mengecewakan dan harapan itu memang beda tipis ya hehe. yang penting apa pun yang terjadi jangan patah semangat ya. tetaplah berpikiran positif dan berusaha. ini masih belum seberapa dibanding 50 aplikasi yang sudah dikirim oleh salah seorang kawannya kawan dan hanya 4 yang tembus ...
Ingat ya, di mana ada kemauan di situ ada jalan ... amiin.
0 komentar:
Post a Comment